KREATIFITAS PENYULUH AGAMA ISLAM
(Memanfaatkan Internet Sebagai Media Dakwah)
Oleh : Asep Nurdin
(Penyuluh Agama Islam Kecamatan Lebakwangi Kabuapaten Kuningan)
Penyuluh agama adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama kepada masyarakat.
Penyuluh agama merupakan orang atau tokoh agama yang sangat berperan dalam membina umat beragama guna meningkatkan keimanan ketakwaan dan kerukunan umat beragama serta memperkokoh NKRI.
Begitu halnya dengan Penyuluh Agama Islam (PENAIS), tugas dan kewajibannya sama dengan penyuluh agama lainnya. Perbedaanya terletak pada bidang agama yang sesuai dengan agama yang dianutnya. Seorang penyuluh agama Islam bertugas dan berkewajiban melaksanakan bimbingan dan penyuluhan agama Islam kepada kelompok masyarakat yang ada di wilayah binaannya.
Dalam konsep Islam, kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama Islam kepada masyarakat merupakan bagian dari kegiatan dakwah. Dakwah artinya menyampaikan seruan Islam, mengajak dan memanggil umat manusia agar menerima dan mempercayai keyakinan dan pandangan hidup Islam. Sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. An-Nahl : 125).
Orang yang melakukan dakwah disebut da’i. Penyuluh agama Islam bisa dikatakan juga sebagai da’i. Karena penyuluh agama Islam adalah orang yang bertugas menyeru dan mengajak masyarakat supaya meningkatkan pemahaman keagamaan (fikroh), spiritualitas (syu’ur) dan perilaku (suluk) yang tidak sesuai menjadi sesuai dengan tuntunan syariat sehingga membentuk sebuah masyarakat yang islami (al-mujtama’ al-islmai) dalam bingkai NKRI.
Keberhasilan dakwah tidak hanya ditentukan oleh satu komponen saja. Sebagai sebuah sistem, dakwah mempunyai tujuan yang sudah jelas. Di samping itu, kegiatan dakwah banyak ditentukan oleh berbagai komponen atau subsistem yang mempengaruhinya. Komponen tersebut di antaranya strategi, materi, media dan evaluasi dakwah.
Untuk mencapai tujuan dakwah tersebut, seorang da’i atau penyuluh agama Islam dituntut untuk mampu melaksanakan kegiatan dakwah dengan meramu secara kreatif berbagai komponen dakwah di atas.
Selama ini, kebanyakan para penyuluh agama melakukan dakwah (BP) dengan cara-cara konvensional yaitu ceramah atau khitabah. Karena memang budaya umat Islam dalam berdakwah selama ini lebih menonjolkan cara billisan, orasi, atau pidato di atas mimbar.
Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih terutama dengan hadirnya internet. Para penyuluh agama islam dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melalukan dakwahnya. Salah satunya dengan memanfaatkan internet sebagai media dakwah.
Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat luas, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi.
Pada awal kemunculannya, internet oleh sebagai kalangan ulama Islam dianggap sebagai sesuatu yang membahayakan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ternyata jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan media yang efektif dan efesien dalam menyuarakan kepentingan Islam dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problema ummat.
Oleh karena itu, bagi para penyuluh agama hadirnya internet merupakan media yang cocok untuk melakukan dakwah. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
1. Dengan menggunakan fasilitas website seperti yang telah dilakukan oleh banyak organisasi Islam maupun tokoh-tokoh ulama.
2. Dengan menggunakan fasilitas mailing list dengan mengajak diskusi keagamaan atau mengirim pesan-pesan moral kepada seluruh anggotanya.
3. Dengan menggunakan fasilitas chatting ynag memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung.
4. Dengan cara tulisan yang diakses di internet dan nantinya disebarluaskan agar para komunitas internet bisa membacanya
Dakwah melalui internet termasuk jenis dakwah dakwah bil kitabah atau dakwah melalui tulisan yang mengandung pesan dakwah. Salah satu keuntungan dari dakwah model ini adalah tidak lekang oleh zaman, meskipun sang da’i, atau penulisnya sudah wafat. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”.(Alamat Blogspot Pokjaluh Kab. Kuningan www.asepnurdin-bahagia.blogspot.com)
Selasa, 12 April 2011
Langganan:
Postingan (Atom)